TINTAJABAR.COM, SUMEDANG – Pemerintah Desa Cisurat, Kecamatan Wado berusaha melakukan upaya peningkatan produksi padi. Salah satu upaya mendukung peningkatan produktivitas padi, Pemdes Cisurat membangun infrastruktur saluran air di dua titik daerah irigasi (DI). Antara lain saluran irigasi DI Cibudah sepanjang 265 meter dan saluran irigasi DI Cibunikasih sepanjang 260 meter.
Kepala Desa Cisurat, Ny. Daryumah menyebutkan pembangunan irigasi dilakukan oleh masyarakat petani di desanya. Keberadaan saluran irigasi, kata dia, merupakan insfrastruktur penting bagi para petani agar ketersedian air pada masa tanam padi selalu terjaga. “Suplai air merupakan kebutuhan utama untuk menjaga kualitas dan produktivitas padi. Untuk itu pembangunan irigasi harus menjadi prioritas,” ujar Daryumah, Senin (26/4/2021).
Daryumah memaparkan setelah terbangunnya dua titik saluran irigasi, akan bermanfaat mengairi pesawahan sekitar 50 hektare. Dan paling penting, akan terhindar dari kesulitan air saat musim kemarau. “Pemanfaat irigasi DI Cibunikasih bisa mengairi 20 hektare pesawahan di wilayah Cisurat bahkan ke wilayah pesawahan desa lain. Untuk DI Cibudah akan mampu mengairi sekitar 30 hektare sawah di Cisurat,” katanya.
Dengan demikian, kata dia, ketika sistem pengairan irigasi optimal tentunya akan berdampak pada peningkatan produksi padi di Cisurat. Karena, ketika ketersedian air terjaga, musim tanam padi pun bisa menjadi tiga kali per tahun.
Daryumah menambahkan, menurut perhitungan kasar, petani akan menghasilkan sekitar 5,7 ton padi per musim dari luasan sawah satu hektare. Atau 285 ton per musim dari luas sawah 50 hektare. “Jadi kalau petani bisa menanam tiga kali musim dalam satu tahun bisa mencapai 855 ton padi. Kondisi ini akan menjadi upaya pemulihan ekonomi masyarakat saat pandemi berlangsung,” ucapnya. (Red/tintajabar.com)
Komentar