oleh

Dicari! Relawan Pengajar Anak Petani di Desa Bandung

TINTAJABAR.COM, BANDUNG – Tenaga relawan pendamping belajar di pelosok desa di Kabupaten Bandung menjadi penting di masa pandemi COVID-19. Kehadiran para relawan bisa menjadi salah satu solusi bagi siswa dan orang tua yang kesulitan mengakses pelajaran secara dalam jaringan (daring).
Untuk menjawab tantangan itu, Yayasan Odesa Indonesia membuat Sekolah Samin atau kependekan dari Sekolah Sabtu-Minggu. Di sini para relawan, terutama mahasiswa mengajar anak-anak petani di pedesaan.

“Begitu pandemi COVID-19 menghentikan kegiatan sekolah formal, banyak orang tua di desa-desa yang kebingungan karena anak-anaknya tidak bisa sekolah dan juga tidak bisa sekolah daring,” ujar Koordinator Program Sekolah Samin Odesa Harti Tsaeni melalui keterangannya, Senin (22/3/2021).

Sampai saat ini, ujar Harti, ada 11 titik pendampingan belajar oleh relawan di Kecamatan Cimenyan. Setiap lokasi membutuhkan relawan dua orang yang memberikan mata pelajaran seperti matematika, Bahasa Inggris dan mata pelajaran lainnya.

“Kami membutuhkan lebih banyak relawan muda yang ingin mengabdi dengan mendampingi belajar anak-anak petani,” kata Harti.

Menurut Harti, syarat untuk menjadi relawan itu mudah. Pertama minat terhadap kegiatan belajar anak-anak. Kedua memiliki kendaraan sepeda motor karena medan di Cimenyan tidak ada sarana transportasi publik.

“Yang paling penting adalah punya komitmen untuk rutin mengajar setiap hari Sabtu atau Minggu. Dan keempat, memiliki empati yang tinggi untuk memberi perhatian pentingnya pendidikan pada anak-anak desa terbelakang. Bagi mahasiswa atau siapa saja yang minat dengan perhatian pentingnya pendidikan pada anak-anak desa terbelakang,” tutur Harti.

Ketua Yayasan Odesa Faiz Mansur mengatakan di Cimenyan ada lima desa yang membutuhkan relawan fasilitator belajar . “Kita membutuhkan relawan fasilitator belajar karena anak-anak desa terputus dari kegiatan sekolah secara total akibat tidak bisa belajar online,” ujar Faiz.

Menurutnya, pendidikan di kalangan anak-anak desa menjadi penting. Pasalnya, tak jarang anak-anak yang putus sekolah, terjerembap dalam pernikahan dini.

“Apalagi di masa pandemi ini, sekolah nyaris berhenti, anak-anak yang tidak punya smart phone, kalau pun punya juga tidak ada sinyal,” katanya.

“Ada ribuan anak-anak yang butuh keterlibatan kakak-kakak mahasiswa, kita datang ke kampung setiap hari Sabtu atau Minggu, dan kita menjadi fasilitator,” ujar Faiz.

Faiz mengatakan bagi mahasiswa atau siapa saja yang berminat untuk mengikuti program Sekolah Samin ini bisa mendaftarkan diri dengan mengirim CV ke [email protected] . atau melalui nomor telepon narahubung yang tertera dalam laman resmi Odesa.
(Red: TintaJabar.com)

banner 300250 banner 300250

Komentar

Tinggalkan Balasan