TINTAJABAR.COM, JAKARTA – Siapa sih yang tak kenal dengan Alfamart, swalayan fenomenal yang tersebar di seluruh titik wilayah Indonesia ini?
Sebut Alfamart, tak akan jauh-jauh dengan sosok Djoko Susanto, seorang pengusaha waralaba tersukses yang memiliki 15 ribu cabang Alfamart di seluruh Indonesia.
Namanya terdengar asing bagi beberapa kalangan. Akan tetapi berbeda halnya jika menyebut bisnisnya yang bernama Alfamart dan Alfamidi.
Ialah Djoko Susanto, sosok dibalik kesuksesan swalayan yang merajai penjualan.
Sebagai anak ke enam dari sepuluh bersaudara, bos Alfamart ini adalah anak dari keluarga yang sederhana.
Dalam suatu cerita, bahkan bos Alfamart ini dinyatakan putus sekolah dan tidak menyelesaikan masa SMAnya karena kondisi ekonomi keluarganya yang tak stabil.
Bos Alfamart tersebut terpaksa berhenti sekolah karena pada tahun 1996, pemerintah Indonesia melarang siswa dengan nama-nama China untuk bersekolah, lebih parah lagi pada tahun tersebut sekolah China juga ditutup.
Dimulai pada umur 17 tahun, Djoko mengelola usaha milik orang tuanya yang berada di pasar Arjuna, Jakarta, yakni toko ‘Sumber Bahagia’ yang menjual keperluan rumah tangga sederhana.
Peristiwa naas pun menimpanya pada tahun 1976, yakni peristiwa kebakaran di pasar Arjuna yang melahap habis seluruh kios termasuk tokok bos Alfamart yang menghabiskan 80-90 persen modalnya.
Tak putus asa, Djoko Susanto justru mengebaskan sayapnya dengan berinovasi dan berjualan rokok.
Dirasa miliki peluang besar dengan usaha rokoknya, Djoko Susanto pun mengembangkan toko kelontongnya menjadi toko grosir rokok dengan 560 gerai yang tersebar di pasar tradisional.
Hingga pada tahun 1985, Djoko Susanto dan bos Sampoerna sepakat untuk melakukan kerja sama yang semakin memperbesar sayap bisnisnya.
Tak sia-sia, usaha keduanya pun membuahkan hasil dan Sampoerna mendapatkan peringkat kedua sebagai merk rokok paling laris di Indonesia.
Hasil dari usahanya dibidang rokok, Djoko Susanto semakin melebarkan sayapnya dengan mendirikan perusahaan bernama PT Sumber Alfaria Trijaya tbk pada 1989 dan membuat ‘Alfa Toko Gudang Rabat’.
Kali ini, bisnis yang ia geluti menjual kebutuhan rumah tangga dalam skala besar.
Hingga pada tahun 2005, kerja sama bos Alfamart ini dengan Sampoerna harus berakhir karena putra Sampoerna memutuskan untuk menjual perusahannya serta seluruh asset pada Philip Morris Internationa.
Berbagai ujian diterimanya hingga masalah bertubi saat asetnya harus mengalami naik turun.
Namun kesuksesannya membangun Alfamart, membuat Djoko Susanto dinobatkan sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia menurut data majalah Forbes tahun 2017.
Lalu berapa kekayaan bos Alfamart dengan 15 ribu cabang di seluruh Indonesia ini?
Sebagai bos Alfamart, kekayaan Djoko Susanto mencapai Rp19,5 Triliun dan membuatnya masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia.
Lebih dari itu, total kekayaan Djoko Susanto tercatat sebesar Rp20,52 Triliun yang juga membuatnya masuk dalam daftar urutan orang terkaya di dunia.
(KabarBesuki)
Komentar