oleh

Bupati Garut Resmi Buka Rumah Sakit Medina di Wanaraja

TINTAJABAR.COM, GARUT – Bupati Garut, Rudy Gunawan meresmikan Rumah Sakit Medina yang bertempat di Jl. Raya Wanaraja, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, Kamis (20/5/2021). Turut menyaksikan Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman besera unsur Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah).

Bupati Garut mengatakan sasaran pasien dari Rumah Sakit Medina ini ialah dari kalangan masyarakat menengah ke bawah. Selain itu, rumah sakit ini juga bisa digunakan sebagai rujukan jika rumah sakit daerah sudah penuh. “Kami ini sebenarnya ingin menyasar kalangan bawah miskin dan menengah lah, tapi kami mempunyai fasilitas lengkap disini, ada urologi disini, ada bedah pokoknya kami lengkap. Dan kami ingin hanya ini bermanfaat untuk menjaga jangan sampai dari faskes itu ketika rujukan rumah sakit penuh,” kata Bupati.

Rudy menuturkan Rumah Sakit Medina saat ini memiliki 107 bed untuk pasien. Rumah Sakit Medina juga merupakan rumah sakit yang memiliki tipe D dan bisa melayani pasien BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). “Sebenarnya kami ini mempunyai 107 bed di siapkan disini itu, ini cukup luas tapi kami tipe D saja, karena kami ingin ada rujukan tapi maksimal sampai 100 pak ya, cuman kami mau gimana nanti berbicara dengan pihak BPJS,” tuturnya.

Untuk pasien Covid-19 sendiri, lanjut Rudy, pihaknya telah menyiapkan 15 bed. “Kami sudah siap itu di sana di rumah itu, itu ada 15 bed kami siap karena sekarang kami sudah terdaftar di Kementerian Kesehatan dan kami diperbolehkan untuk merawat (pasien Covid-19),” ucapnya.

Direksi PT. Medika Medina Gunawan, Kokon Darmawan mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 50% fasilitas berupa layanan kamar untuk pasien atau masyarakat tingkat menengah ke bawah maupun BPJS. “Harapan kami dengan adanya Rumah Sakit Medina ini ya kami bekerja memang untuk masyarakat kelas menengah kebawah bisa menjadi pusat pelayanan terutama masyarakat yang berada di Kawasan Garut Timur meliputi kawasan Wanaraja raya dan kami memang sejauh ini telah menyiapkan 50% fasilitas kami itu layanan kamar diperuntukkan untuk kelas III elemen masyarakat yang tidak mampu,” katanya.

Sementara, Kokon menerangkan Klinik Medina yang sebelumnya berada tak jauh dari Rumah Sakit Medina akan dipindahkan ke daerah lain namun tidak jauh dari lokasi saat ini. Hal ini dilakukan demi memenuhi prasyarat agar bisa bergabung bersama BPJS. “Kalau kita memang ingin bergabung dengan BPJS memang ada prasyarat antara klinik dengan rumah sakit tidak boleh berada dalam satu hamparan. Maksud kami, klinik akan dipindahkan ke daerah yang membutuhkan pelayanan tapi tidak akan jauh dari lokasi sekarang misalnya ke daerah Pasar Wanaraja atau bisa juga ke daerah Sucinaraja,” pungkasnya. (Red/tintajabar.com)

Komentar

Tinggalkan Balasan