oleh

Di Usia 100 Tahun Mak Imik Berharap Rumah Panggungnya Yang Mau Roboh Dapat Perhatian Dari Pemerintah

TINTAJABAR.COM, GARUT – Kesedihan dengan selalu berharap akan ada bantuan mengenai pembangunan rumah tidak layak huni diharapkan oleh kedua warga Kp. Lamping Desa Sindangsari Kecamatan Leuwigoong.

Seperti rumah Bapa Ade (70th) dan rumah Ma Imik (100th) yang di temui oleh awak media di rumah panggungnya yang hampir roboh (Rabu/10/3/21).

Meskipun Ma Imik usianya sudah 100 tahun (seratus tahun) namun penglihatan , pendengaran, dan pembicaraannya masih jelas.

Menurut Ma Imik ,”emak anak cuma tiga orang, ke semuanya ada di kampung tidak ada yang ke kota. Emak kalau siang di rumah ini ,tapi kalau malam di rumah anak ,karena was was rumahnya akan rubuh. Silahkan di poto saja ,karena sering kalau rumahnya di potomah apalagi dari pihak desa, tapi tetep sampai saat ini tidak ada kelanjutannya”

Memang ketika masuk ke rumahnya dan akan memotret sekitar dalamnya ,awak media harus hati-hati menginjaknya, karena nampak di sana sini pijakannya yang terbuat dari bambu sudah mulai keropos. Belum lagi dapurnya yang banyak bolong-bolong jauh dari kelayakan untuk dihuni.

Untuk makan sehari harinya saja menurut para tetangganya , Mak Imik hanya pemberian dari belas kasihan saja. Karena anak anaknya kondisinya masalah ekonomi hampir sama, hanya pekerja serabutan.

Mengenai bantuan Bansos, menurut Mak Imik setiap bulannya mendapatkan sembako yakni dari BPNT, namun semenjak bulan Januari sampai saat ini belum juga ada lagi (memang karena melalui Bank BNI, yang sedang proses pengalihan ke Bank Mandiri).

Setiap hari emak selalu berdoa agar ada yang memperhatikan mengenai rumahnya ,baik dari pemerintahan, pejabat atau para donatur lainnya. Pungkasnya.(dady/tintajabar.com)

banner 300250 banner 300250 banner 300250 banner 300250 banner 300250 banner 300250 banner 300250 banner 300250

Komentar

Tinggalkan Balasan