TINTAJABAR.COM, KOTA BANDUNG – Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar) mendukung penuh pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Tahun 2022. Dimana, BIAN ini merupakan program imunisasi yang diperuntukkan bagi balita dan anak usia sekolah.
“Sesuai instruksi Mendikbudristek, kita mendukung imunisasi campak-rubela, terutama di satuan pendidikan anak usia dini, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan satuan pendidikan khusus,” ujar Kadisdik Jabar, Dedi Supandi dalam Rapat Pelaksanaan BIAN di Command Center Tikomdik Disdik Jabar, Jln. Dr. Radjiman No. 6, Kota Bandung, Senin (27/6/2022).
Dukungan konkret tersebut, jelas Kadisdik, pertama membantu sosialisasi BIAN tahap kedua. Kedua, memfasilitasi tempat pelaksanaan di tingkat sekolah yang representatif, ketiga melakukan koordinasi agar peserta didik mendapat imunisasi campak-rubela serta memastikan cakupan sesuai target.
“Kita juga akan bergotong-royong dengan Bunda PAUD dan PKK provinsi yang terkoneksi dengan posyandu serta Disdik kabupaten/kota yang berjejaring dengan kelompok bermain, taman kanak-kanak, termasuk dinkes terkait dengan puskesmas. Gotong-royong ini bukan hal sulit untuk dilakukan,” tutur Kadisdik.
PKK Jabar Dukung 100% BIAN 2022
Hal senada disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Jabar yang juga menjabat Bunda PAUD Jabar, Atalia Praratya. Ia menegaskan, PKK Jabar mendukung 100% program tersebut. Ini PR luar biasa yang tidak bisa ditangani oleh sebuah institusi saja, perlu ditangani bersama-sama.
“Sangat berbahaya jika kita melakukan pembiaran terhadap anak-anak yang akhirnya bisa menjadi cacat, bahkan meninggal dunia karena penyakit yang sebetulnya bisa kita lindungi sejak dini,” tegasnya.
Atalia menjelaskan, ada 3 fungsi PKK yang turunannya bisa berubah, yakni pendataan, penyuluhan, dan penggerakan.
“Penting sekali keterlibatan PKK dalam penyelenggaraan (Bulan Imunisasi Anak Nasional) ini. Kita harus bantu data posyandu serta koordinasikan dengan Dinas Kesehatan dan puskesmas,” tuturnya.
Ia menambahkan, penyuluhan harus dilakukan sesegera mungkin, edukasi ini harus dikoordinasikan dengan Dinkes dan puskesmas setempat. “Penting sekali menginformasikan kepada masyarakat agar tidak terjadi penolakan dan kekhawatiran dengan berbagai mitos yang tersebar. Keamanan dan kehalalan (imunisasi) sangat penting diketahui oleh masyarakat,” jelasnya.
Dalam penggerakan, lanjut Atalia, sebagai upaya perlindungan kesehatan, PKK tidak hanya aktif dalam memastikan sasaran. Jika perlu jemput bola, datangi sasaran, kemudian bantu prosesnya. PKK harus menjadi relawan terdepan terkait pelaksanaan. Jangan lupa, ajak seluruh elemen masyarakat. “Informasi, edukasi itu bisa dilakukan oleh siapa saja. Saya harap, kegiatan ini bisa dilakukan maksimal dan mencapai target,” pungkasnya.
Kegiatan ini dihadiri pula oleh Kepala Dinkes Jabar, Nina Susana Dewi serta Koordinator Konsultan Vaksinasi–UNICEF Wilayah Jawa, Rusipah.
(F.Tintajabar.com)
Komentar