TINTAJABAR.COM, KAB. TASIKMALAYA – Indonesia memiliki banyak Hari Sakral yang Bersejarah. Salah satu diantara yang paling Legenda ialah 17 Agustus. Selain dinobatkan sebagai Hari penting bagi nasib Bangsa. 17 Agustus mampu menghadirkan daya tarik untuk diingat baik dengan refleksi, perayaan atau juga gugahan kritik Kebangsaan.
Berbeda dengan kerumuman, para santri PERSIS SMA Plus Muallimin 182 Rajapolah mengisi hari 17 Agustus 2021 dengan 4 rangkaian agenda sekaligus.
Thaifur Raya Difadrana selaku Ketua Santri Persis Rajapolah, ia menyampaikan, keempat agenda tersebut ialah bedah Tokoh Pahlawan, menyebarkan Artikel Santri dan Kemerdekaan, membagi-bagikan maindset ke masyarakat serta menyuguhkan tampilan musikalisasi Puisi Kebangsaan di Pintu masuk Jalan Layang Rajapolah.
Menurut Difad, pembedahan tokoh merupakan ikhtiyar menyambungkan Spirit Perjuangan antara Generasi kekinian dengan para pendahulunya yang luar biasa sumbangsihnya.
“Sementara penulisan dan penyebaran artikel dimaksudkan sebagai pesan literasi Pesantren yang selalu hidup. Adapun, pembagian maindset adalah simbol pentingnya menjaga aurat bagi Muslimah. Nah, kalau musikalisasi puisi sebagai perlambang kecintaan terhadap NKRI dengan cara mengkritik namun nyeni dan nyentrik.” Ujarnya, Selasa (17/8/2021).
Demikian juga disampaikan oleh Ketua Santriwati di Pesantren tingkat SMA tersebut, Yasfa Nafisa Islami, ia mengatakan baginya, 17 Agustus bagi Santri ialah tentang akhlak literasi, kepedulian dalam hak, kecerdikan menyampaikan masukan, dan ekspresi elok yang tetap santun meski pedas.
“Artinya, santri harus berjiwa peduli, melek literasi, dan berakhlak serta pemberani.” Ungkap Yasyfa kepada wartawan.
Diketahui, agenda-agenda yang digelar sebagai refleksi kritik itu menggunakan lokasi di Aula Pesantren, masyarakat dan jalanan. (RZ/tintajabar.com)
Komentar