TINTAJABAR.COM, GARUT – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Garut menggelar acara Rapat Evaluasi Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2022, sekaligus Pelatihan Teknik Penulisan Artikel bagi pegawainya yang dilaksanakan di Cahaya Villa’s Hotel, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Kamis (15/12/2022). Pelatihan dipandu Yanyan Agus Supianto, Sub Koordinator Kemitraan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Garut diikuti 53 peserta, terdiri dari Petugas Cacah Lapangan (PCL) dan Petugas Pengawas Lapangan (PML) serta pegawai BPS.
Kepala BPS Garut, Dody Gunawan Yusuf, mengatakan acara ini dilaksanakan sebagai bentuk evaluasi hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2022 dan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) Tahun 2022 yang dilaksanakan beberapa waktu yang lalu.
“Jadi itu salah satu kegiatan survei besar di BPS, kita evaluasi hasilnya seperti apa, untuk pembelajaran kegiatan kedepan (dan) perbaikan kedepan seperti itu,” kata Dody.
Ia mengungkapkan output dari Susenas adalah angka kemiskinan. Di mana, lanjut Dody, kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat tercermin dari angka kemiskinan tersebut.
Ia berharap melalui evaluasi yang dilakukan, pihaknya bisa bersama-sama menguatkan pelaksanaan survei ke depan yang dilakukan oleh BPS.
“Mudah-mudahan dengan evaluasi sekarang mana yang mesti kita sama-sama kita kuatkanlah, baik di lapangan, di pengolahan sama di rilisnya (atau) di publishnya, karena angka ini bisa dipake untuk perencanaan pembangunan baik di pusat, di provinsi, maupun di kabupaten/kota,” lanjutnya.
Ia berharap melalui pelatihan yang diberikan oleh pihaknya, para petugas lapangan bisa mendapatkan pengetahuan tambahan, sehingga pelaksanaan tugas survei di bulan Maret 2023 bisa lebih baik lagi.
“Harapannya ini kan peserta yang hadir hari ini kan para petugas lapangan yang rutin, pak paling tidak ada pencerahan tambahan, sehingga pelaksanaan lapangan di Maret 2023 bisa lebih baik lagi,” tandasnya.
Sementara, Sub Koordinator Kemitraan Informasi Publik Diskominfo, Yanyan Agus Supianto, mengungkapkan, dalam teknik penulisan artikel, dibutuhkan keberanian untu memulai, karena selama.ini kebanyakan susah untuk memulai,padahal potensi untuk menulis sebenarnya sudah ada.
Untuk itu, imbuhnya, dirinya hanya memberikan tips bagaimana agar artikel itu menarik dibaca dan diminati media.
“Saya hanya menitikberatkan kepada peserta agar jangan bosan untuk menulis, membaca dan tidak gengsi untuk minta koreksi dari orang yang memiliki ilmu pengetahuan menulis dari kita,” ucapnya.
Ketika tulisan itu sudah melalui proses editing mandiri dan koreksi orang disekitarnya, maka disarankan jangan segan-segan untuk dikirim ke media.
“Saya sarankan agar memisahkan artikel yang sudah dipublish dan belum, jangan dibuang. Karena saya yakin tulisan itu suatu saat akan sangat membantu kita,” pungkasnya.
(Red)
Komentar