oleh

RAKOR III FAGAR, Jangan Termakan Info Angin Surga dan Isue Hoaxs ASN P3K

TINTAJABAR.COM, GARUT – Bertempat di aula BJB Garut, Selasa, 26 Juli 2022, telah di gelar Rapat Koordinasi ke III antara DPP dan DPC FAGAR dengan Pemkab. Garut yang dihadiri oleh Kepala BKD Garut, Kabid GTK Disdik Garut, Kabid Anggaran BPKAD, Anggota Komisi 1 DPRD Garut, Pengurus DPP FAGAR, Para Ketua DPC FAGAR serta perwakilan dari Guru Honorer yang lulus Passing Grade serta Ketua PGRI Kab. Garut.

(Photo: Aep, S, Jurnalis TJc)

Dalam laporannya Adeng Sukmana, S.Ag, MM selaku Ketua Umum DPP FAGAR mengucapkan terima kasih kepada pihak eksekutif dan legislatif yang telah mengakomodir aspirasi kami, sehingga kuota ASN P3K pada tahun 2022 dari Pemkab. Garut sebanyak 3.327 untuk guru honorer telah di ajukan ke Menpan RB, tapi belakangan ini banyak informasi yang menjadi galau para guru honorer tentang kuota tersebut sehubungan ada 184 orang tidak masuk kuota karena tidak formasinya, sehingga muncul isue dan rumor ini itu, akhirnya kami dari DPP FAGAR Garut sepakat untuk menggelar rapat koordinasi (RAKOR) ke III dengan pihak Pemkab. Garut bahkan kami juga telah mengundang Pa Andika dari Dirjen GTK Kemendikbud ristek RI. Ungkapnya.

“Mudah-mudahan dalam Rakor ke III dapat memberikan kejelasan yang sebenarnya dari pihak BKD, Disdik, BPKAD dan DPRD Garut, sehingga Kouta 3.327 benar-benar di peruntukan buat para guru honorer yang ada di Kab. Garut, ditambah dengan kuota untuk Tenaga Kesehatan dan Honorer lainnya.”. Paparnya penuh harap.

Sementara itu H. Didit Fajar Putradi selaku Kepala BKD Garut menjelaskan tentang kronologis awal perjuangan dari pengurus DPP FAGAR bersama anggota DPRD Garut, BKD serta Sekda Garut ke Menpan RB, banyak suka dan duka yang kami rasakan begadang sampai larut malam untuk menginput data, pa Erom dari Disdik Garut yang menjadi saksinya sehingga kuota CASN P3K sebanyak 5.039 telah di ajukan ke Menpan RB, dimana di dalamnya ada 3.327 untuk kuota para guru honorer dan sisanya untuk Nakes dan Tenaga Honorer lainnya. Ujarnya penuh semangat.

“Sekarang tinggal menunggu jawaban dari Kemenpan RB, apakah kuota tersebut di ACC oleh Pusat atau tidak .. ? Ungkapnya penuh diplomasi.

“Jadi kami dari pihak eksekutif sudah mengakomodir semua tuntutan dari tenaga guru honorer, tenaga kesehatan dan tenaga honorer lainnya, KUA-PPAS pun sudah kami sampaikan ke DPRD Garut untuk di lakukan revisi, salahsatunya tentang anggaran untuk CASN P3K, sekarang keputusan akhirnya akan dibahas oleh pihak eksekutif dengan pihak legislatif, apakah kouta 5.309 di akomodir atau tidak oleh pihak DPRD Garut. Pungkasnya.

Hal yang sama di tuturkan oleh Gita Rahayu Kabid Anggaran BPKAD Kab. Garut bahwa pada awalnya telah di masukan anggaran untuk pengajian tenaga honorer sebanyak 4.142, tapi tadi saya mendengar dari pihak BKD naik menjadi 5.039 orang yang terdiri dari 3.327 untuk guru honorer dan sisanya untuk Nakes dan Tenaga Honorer lainnya. Ucapnya.

“Jadi kami belum bisa memberikan jawaban yang pasti apakah kuota tersebut di ACC oleh DPRD Garut, kami pun sedang menunggu jawaban tentang revisi ajuan kuota CASN P3K dari Kemenpan RB, kalau sudah ada jawaban yang pasti, baru bisa membuatkan anggaran di KUA-PPAS tersebut.”. Pungkasnya.

Dadang Sudrajat di dampingi oleh Alit Suherman dari DPRD Garut menjelaskan tentang awal mula pengajuan kuota CASN P3K tersebut, mulai dari 857, kemudian naik menjadi 3.330, lalu naik menjadi 4.142 dan terakhir tgl 25 Juli 2022, kami mendapatkan informasi katanya naik lagi menjadi 5.039 orang, untuk itu dalam waktu dekat akan segera dibahas oleh Badan Anggaran, semoga ada anggarannya untuk pengajian ASN P3K tersebut, intinya kami ingin apa yang telah di tandatangani oleh Bupati Garut untuk Kouta ASN P3K dapat di realisasikan pada tahun 2023 nanti. Ujarnya tegas.

Sementara itu Ma’mol selaku Waketum DPP FAGAR ketika diminta pendapatnya mengatakan, “Alhamdulilah perjuangan dari FAGAR tidak sia-sia telah diakomodir oleh pihak eksekutif dan legislatif sehingga koutanya menjadi 3.327 untuk guru honorer termasuk di dalamnya yang 184 telah masuk kuota untuk guru PAI dan Bahasa Inggris, sisanya 1.712 untuk tenaga honorer kesehatan dan honorer lainnya telah diajukan ke Menpan RB dan telah di masukan ke dalam KUA-PPAS. Ungkapnya.

“Untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada pihak eksekutif dalam hal ini Bupati Garut, Sekda, Disdik, BKD, BPKAD dan DPRD Garut yang telah merespon aspirasi kami dari para guru honorer untuk dapat merubah nasibnya menjadi ASN P3K.”. Ujarnya.

Terakhir Ma’mol meminta kepada pihak DPRD Garut agar segera merespon revisi KUA-PPAS yang di dalamnya di anggarkan untuk penggajian ASN P3K baik itu untuk guru honorer, tenaga kesehatan dan tenaga honorer lainnya. Imbuhnya.

“Jadi sekarang kuncinya ada di pihak DPRD Garut apakah mau menerima merevisi KUA-PPAS tersebut, pokoknya kami ingin kuota 3.327 untuk guru honorer bisa diangkat jadi ASN P3K, soal anggarannya darimana ..? silahkankan pihak eksekutif dan legislatif yang mempunyai kewenangan, kami ingin apa yang telah di ajukan ke Menpan RB dapat semuanya lulus dan diterima jadi ASN P3K.”. Pungkasnya.
(AS/TJc)

banner 300250banner 300250banner 300250banner 300250

Komentar