oleh

Di HJG ke 208 Wakil Rakyat Kenakan Pakaian Adat Anggaran Rp 129 jt Dimasa Rakyat Garut Sedang Resah

TINTAJABAR.COM, GARUT – Jumlah masyarakat Garut yang terkonfirmasi Covid-19 saat ini mencapi ke angka 7000 lebih, data tersebut berdasarkan dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut.

Adanya penambahan terus jumlah yang terpapar, belum ada langkah yang diambil DPRD dalam menyikapi kebijakan Pemerintah Kabupaten Garut, malah terlihat asik dengan kegiatan kunjungan kerja dan Bimbingan Teknis (Bimtek).

Hari ini, Rabu (17/2/2021) para wakil rakyat tengah melakukan Bimtek DPRD yang dilangsungkan di sebuah hotel mewah yang ada di Kota Tasokmalaya, sehari setelah peringatan Hari Jadi Garut yang ke 208 tahun. Pada acara sidang parupurna HJG 208 tahun para wakil rakyat juga terlihat mengenakan pakaian adat senilai 129 Juta, padahal kondisi masyarakat tengah dihantui Covid-19.

Menyikapi hal tersebut Ketua Pengurus Daerah (PD) Ikatan Wartawan Online, Robi Taufiq Akbar, menyangkan sikap DPRD Garut yang belum terlihat dalam menyikapi kebijakan Pemkab Garut terkait penanganan Covid-19.

“Kami belum melihat adanya keseriusan DPRD Garut dalam menyikapi kebijakan Pemkab terutama dalam penanganan Covid-19, bahkan anggaran yang digelontorkan dalam APBD Garut,” ujarnya dalam siaran pers nya. Rabu (17/2/2021).

Dikatakan Robi, wakil rakyat yang kelihatan hari ini selama menjadi anggota DPRD, lebih fokus ke persoalan lain, ketimbang menyikapi kebijakan-kebijakan pemerintah.

“Saat ini masyarakat tengah menunggu bagaimana para anggota DPRD Garut, dalam memberikan solusi terbaik dalam penanganan Covid-19, terutama menggeliatkan kembali perekonomian. Justru sebaliknya sibuk dengan kunjungan kerja dan Bimtek, yang jelas sangat kurang implementasinya,” cetusnya.

Robi juga melihat, dalam setiap pembahasaan anggaran, para wakil rakyat terlihat tengah bersandiwara dengan pemerintah. Seperti informasi yang diperoleh dari anggota Banggar, rapat banggar ternyata tidak fokus dan banyak yang menyekat ketika anggota mempertanyakan anggaran.

“Intinya, rumah rakyat bukanlah sebagai alat bersandiwara, melainkan tempat menyuarakan suara rakyat yang disampaikan pada wakil rakyatnya,” tandasnya.***

banner 300250 banner 300250 banner 300250 banner 300250 banner 300250 banner 300250 banner 300250 banner 300250

Komentar

Tinggalkan Balasan