TINTAJABAR.COM, GARUT – Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Nurdin Yana, menghadiri acara Launching Gerakan Desa Peduli Daerah Aliran Sungai (GD-PDAS) dengan konsep Membangun Model Agroforestry Dalam Rangka Pemulihan Lahan Kritis dan Ketahanan Pariwisata di Kabupaten Garut, diinisiasi oleh Forum Koordinasi Pengelolaan DAS (FK-PDAS) Garut, di Kampung Citiis, Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Kamis (2/12/2021).
Acara diawali dengan prosesi Ngaruat Cai, kemudian diakhiri dengan penanaman pohon tanaman keras secara simbolis oleh Sekda Garut, Nurdin Yana beserta tamu undangan lainnnya.
Sekda Garut mengapresiasi acara yang digagas oleh FK-PDAS Garut ini. Ia menuturkan, 85% wilayah di Kabupaten Garut merupakan daerah konservasi. Maka dari itu, Sekda Garut berharap penanaman pohon ini dapat meningkatkan penyerapan air sehingga meminimalisir terjadinya bencana.
“Alhamdulilah melalui proses katakan launching Desa Peduli DAS ini adalah bentuk lain dari upaya, mudah-mudahan dari upaya lain dari dalam rangka kita dalam mengeleminir tingkat keterpurukan kita dalam arti ada bentuk-bentuk bencana yang kerap kali menghantui kita,” kata Sekda Garut.
Nurdin juga menuturkan, tak hanya dalam hal kebencanaan, penanaman pohon ini juga dalam rangka mengembangkan potensi wisata, khususnya yang dimiliki oleh Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut.
“Harapannya sekali lagi mudahan ini memberikan kemaslahatan lah, pertama terhindar dari bencana, yang kedua, memberikan manfaat pendapatan lebih bagi masyarakat desa khususnya melalui pengembangan wisatanya,” ujarnya.
Ketua FK-PDAS Garut, Uun Frinawati menuturkan acara ini merupakan rangkaian dari Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Pohon Indonesia. Kegiatan ini melibatkan multipihak dalam tata kelola DAS Kabupaten Garut, menuju DAS yang sehat, lestari, dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Ya, Output yang kami harapkan, yang pertama, sesuai dengan target di-launchingnya gerakan peduli DAS, yaitu, berkurangnya lahan kritis di Kabupaten Garut. Yang kedua, tata kelola sampah dan berkurangnya sampah di Kabupaten Garut. Itu dua target dari Gerakan Desa Peduli DAS,” ujar Uun.
Uun menuturkan, dalam acara GD-PDAS ini, pihaknya melakukan penanamah pohon tanaman keras, kurang lebih seluas 7 hektar yang dilaksanakan di dua desa yaitu Desa Pasawahan di Kecamatan Tarogong Kaler dan Desa Parakan di Kecamatan Samarang.
“Hari ini kita melaunching Gerakan Desa Peduli DAS dengan konsep membangun model agroforestri dalam upaya pemulihan lahan kritis dan ketahanan pariwisata Indonesia, dengan menanam kurang lebih 15.000 pohon buah-buahan dan tanaman keras lainnya,” katanya.
Sementara itu, Manager Komunikasi PLN UID (Unit Induk Distribusi) Jawa Barat, Iwan Ridwan, menuturkan, pihaknya sangat mendukung setiap kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian alam, di mana, PLN sendiri memiliki program
Tanggung Jawab Sosial Lingkungan atau pelestarian alam.
“Harapannya semoga dengan ditanamnya pohon-pohon ini bisa ikut melestarikan kondisi alam yang kritis atau yang rusak, sehingga Garut bisa kembali hijau dan terhindar dari bencana-bencana yang kemarin-kemarin datang silih berganti,” tandasnya.
(Red/TJc)
Komentar