TINTAJABAR.COM, GARUT – Kerusakan jalan milik provinsi, bukan saja dirasakan oleh warga Kabupaten Garut, melainkan di daerah lainnya di Jawa Barat merasakan hal yang sama, seperti di Bekasi, Sukabumi, Majalaya Kabupaten Bandung, Kabupaten Subang, Kabupaten Karawang serta masih banyak lagi.
Akibat kerusakan jalan milik pemerintah provinsi Jawa Barat, kerap membahayakan pengguna jalan. Bahkan, pengguna jalan juga ada yang sampai celaka dan meninggal dunia.
Diketahui Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki program Jalan Mulus (Jamu) yang mana setiap tahun ada perbaikan jalan yang rusak.
Seperti yang di ungkapkan Gubernur Jawa Barat dalam akun Instagram milik pribadinya @ridwankamil, Sealsa (21/3/2023), pada tahun 2023 sedikitnya ada 71 ruas jalan di Jawa Barat segera diperbaiki.
Dimana dalam unggahan Gubernur Ridwan Kamil, mengatakan perbaikan jalan yang saat ini sedang dan akan dilakukan sudah tertunda selama dua tahun karena anggaran infrastruktur yang tergeser untuk bantuan sosial Covid-19.
Adapun pengerjaan terhadap 71 ruas jalan yang menjadi kewenangan Pemdaprov Jabar terbagi dalam tiga klasifikasi yaitu pemeliharaan berkala, rekontruksi, dan peningkatan jalan. Pengerjaannya dibagi dalam 69 paket pekerjaan sebagian besar masuk dalam klasifikasi pemeliharaan berkala.
Kebanyakan dari total panjang ruas jalan 353,822 kilometer yang diperbaiki itu, masuk dalam klasifikasi pemeliharaan berkala, pelapisan kembali atau overlay dengan hoitmiks.
Bahkan dari total ruas jalan yang akan diperbaiki sudah berkontrak yang pemilihan penyedianya melalui e-katalog pada tanggal 19 Februrai lalu.
Namun disaat Pemdaprov tengah melakukan pekerjaan perbaikan, kerusakan jalan terus makin meluas. Bahkan ada yang kerusakannya sudah hampir sati tahun.
Ketua Forum Pemerhati Desa (FPD) Roni Faisal Adam, mengatakan, kerusakan jalan milik pemerintah provinsi justru total panjangnya bisa melibihi apa yang dikatakan Gubernur Jawa Barat.
“Saya sering melintasi jalan milik provinsi Jawa Barat hampir seluruhnya rusak parah, bukan saja jalan melainkan saluran drainasenya juga sudah tidak terawat,” ujar Roni, Selasa (21/3/2023).
Menurut Roni, kerusakan jalan provinsi hampir terjadi di setiap Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Bahkan ada yang lebih parah dari Kabupaten Garut.
“Sekarang saja sudah banyak warga Jawa Barat, yang mengeluhkan kerusakan jalan. Lihat saja di komentar unggahan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, hampir seluruhnya mengatakan terkait kerusakan jalan,” cetusnya.
Dari 1.176 komentar hampir seluruhnya melaporkan terkait kerusakan jalan tidak ada yang memberikan komentar bagus.
Roni juga berharap, jika memang Pemdaprov memiliki keseriusan dalam memperbaiki jalan. Sebaiknya dilakukan secara cepat apalagi saat ini menjelang hari raya idul fitrri. Banyak jalan provinsi yang digunakan jalur mudik.
“Harus benar-benar matang dalam merencanakan perbaikan, serta dalam menentukan pelaksana harus benar-benar yang memiliki ingin membangun bukan yang ingin mencari untung semata,” ujarnya lagi.
Roni menambahkan, Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Wakilnya Uu Ruzhanul Ulum, saat ini jangan banyak pencitraan belaka atau melakukan peninjauan dan memberikan janji pada masyarakat Jabar. Termasuk dengan mensosialisasikan Jalan Mulus (Jamu).
“Masyarakat Jabar saat ini sudah pintar, sudah tidak mau lagi diberikan janji yang akan, akan dilakukan segera,” katanya.
Sekarang ini, kata Roni, kerusakan jalan sudah makin meluas, apalagi saat ini musim penghujan. Jadi tidak akan mungkin perbaikan jalan seperti yang dikatakan Gubernur Jawa Barat akan terlealisasikan.
“Covid-19 itu jangan dijadikan kambing hitam. Pemdaprov memiliki BTT kenapa harus ditunda-tunda dari dahulu,” pungkasnya.
***
Komentar