Mengutip kata-kata indah Kahlil Gibran
“sahabat adalah naungan sejuk keteduhan hati dan api unggun kehangatan jiwa, karena akan dihampiri kala hati gersang kelaparan dan dicari saat jiwa mendamba kedamaian. Dialah ladang hati, yang ditaburi dengan kasih dan dituai dengan penuh rasa terima kasih.”
TINTAJABAR.COM, BANDUNG – Kata-kata dari sahabat yang terucap sebagai suatu wujud kesetiakawanan, yang melintasi ruang dan waktu. Kata hati para sahabat sebagai ladang hati bertabur kasih yang menghangati jiwa saat suka atau duka.
Itulah sepenggal yang diucapkan H. Arin untuk H Dadang Haris Warga asli garut yang sukses di bidang properti di Ibu Kota Jakarta seperti yang telah kami ceritakan terdahulu BACA DISINI, saat ditemui tintajabar.com di tempat kerjanya Cikaso Auto 80 di Jalan Cikaso No. 80 Kota Bandung. Kamis (7/10/2021).
H. Arin bercerita pengalamannya tentang mengenal sosok H Dadang Haris semenjak tahun 1983 setelah lulus SMA di Kabupaten Garut, sering kemana- bersama.
“Saya kenal H Dadang sebagai teman main karena setahu saya H Dadang adalah anak yang dibesarkan dari pesantren di Samarang Garut, cuma selama saya kenal dia tidak memperlihatkan dari pesantren tetapi dia sifatnya berfikir modern, yah berbeda dengan santri-santri lainnga,” Kata Haji Arin.
H. Arin yang memiliki Istri asli Cijayana Bungbulang Garut dikaruniai 5 anak, 4 perempuan dan 1 lakilaki ini dikatakan sukses memiliki 3 show room mobil di tiga titik di Kota Bandung, menceritakan bahwa dia selama ini kenal H Dadang yang memiliki sifat Low Profile, suka membantu orang-orang yang membutuhkan.
“Dulu saya dan H Dadang sejak saya belum memiliki Show Room seperti sekarang ini, saya selalu banyak mendapatkan masukan baik mengenai keluarga maupun masalah usaha, karena H Dadang dahulu sebelum berjuang di bidang properti di Jakarta, H Dadang pun pernah di Bandung, sama di bidang properti yah di bandung dahulu di bidang properti pasang surut.” ucap Arin.
Setelah asset properti di Bandung terjual seluruhnya kata H Arin bahwa H. Dadang pamit mau ngadu nasib dibidang properti di Jakarta dan selama di Jakarta H. Dadang sering Komunikasi dengan H. Arin.
“bahkan setelah berhasilpun sifat H. Dadang tidak berubah dengan sifat rendah hatinya, bahkan kepada siapapun yang membutuhkan, bantuan H. Dadang tidak pandang bulu, di bantu, termasuk saya sekarang ini banyak di bantu H Dadang di lain hal dalam usaha automotif, mangkanya saya tahu betul siapa H. Dadang.” Katanya.

Ada perkataan yang teringat perkataan dari H dadang tak akan lupa yaitu sangat pentingnya berikhtiar berlandaskan pada aturan yang di ajarkan oleh islam jauh lebih membawa ke tenangan dan membawa keberkahan, mau di itu di dunia usaha, ke ilmuan di birokrasi dan di segala aspek lainya.
H. Dadang dimata H. Arin adalah sesosok seorang dapat menjadi panutan terutama dalam mendidik keluarganya yang anak-anaknya berhasil, apalagi kedua anaknya cakap dalam agama. ” kebayang seorang H Dadang yang sibuk dengan kegiatannya di bidang properti tapi Keluarga adalah yang nomer satu, beberapa waktu lalu H. Dadang pernah bercerita kepada saya bahwa beliau kayanya sudah waktunya untuk membangkitkan kreatifitas masyarakat Garut untuk lebih maju, dan masyarakat tidak boleh mengeluh harus tampil, tangguh apalagi jangan sampai ada yang kekurangan apalagi perut keroncongan atau lapar dimana pun berada, apalagi masyarakat garut punya dasar religi yang kuat dan potensi untuk tangguh dimana pun berada di tunjang dengan alamnya yang mendukung, tinggal mengembangkan potensi potensi lainya nya pasti juara dalam segala hal.
“saya sendiri sebagai teman selalu mendukung, apalagi saya dengar akan berinvestasi melangkah lebih jauh di Kabupaten Garut, untuk kemajuan garut sendiri.” ujar H. Arin.
Berbeda dengan cerita H. Iyan Nuarsyah yang sibuk di dunia otomotif juga adik dari H. Arin mengatakan bahwa H. Dadang itu orangnya baik sekali sehingga beliau tidak memandang bulu dengan siapa dia berkawan.
“Selama H. Dadang dekat sama H. Arin Beliau tidak pernah marah walaupun istilahnya beliau di curangi atau di jahili orang, beliau paling hanya tersenyum, bahkan beliau malah tambah kasihan sama yang mencuranginya dan bukan menjauh, akan tapi malah di dekati supaya orang mecuranginya menyadari, beliau punya keyakinan semakin di curangi orang semakin kaya, kalau di serahkan sama yang di atas kalau di tegur jadi madhrot jika yang mencurangi tidak menerima apalagi di permalukan didepan orang, makanya beliau malah kasihan sama orang2 kaya begitu ujar beliau serahkan saja sama alloh, yang mencuranginya rangkul dikasihani,karena yang mencurangi tinggal menunggu waktu ke hancuranya, saya tahu kalau orang kaya gitu ke H Dadang pasti sewaktu waktu akan butuh H. Dadang,” kata Iyan.
H Iyan menjekaskan ada Kebiasaan yang uniq dari sosok H. Dadang Haria, selalu menyempatkan untuk ber silaturahmi mengunjungi rekan2nya di dunia usaha dengan rutin dan selalu menyempatkan menyelipkan ke agamaan di setiap obrolan yg sangat jarang dilakukan pada masa sekarang pada umumya. ” H. Dadang Haris itu orangnya suka memperhatikan di antara rekan usahanya dalam hal positip, tidak membeda-bedakankan tingkatan atau satu sama lain, tidak suka mebesar2kan kejelekan dan lainnya,” kata H. Iyan.
H. Arin menambahkan bahwa Insyaallah kalau ada rejeki apa yang di cita-citakan H Dadang dalam memgembangkan SDM Di Kabupaten Garut pasti terlaksana, tinggal apa yang akan dimajukan dalam memgembangkan SDM Warga Garut.
“Yah semoga niat dari H. Dadang untuk mengembangkan SDM Di Kabupaten Garut dapat terlaksana dan itupun jika warga garut mendukungnya dalam pengembangkan potensi SDM Bagi Kemajuan Garut Itu sendiri.” Pungkas H. Arin. (Jie/Frisca/tintajabar.com)
Komentar