TINTAJABAR.COM, BANDUNG – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Barat dengan dukungan Google News Initiative dan Cek Fakta menyelenggarakan Training Literasi Berita (News Literacy) bagi publik, mahasiswa, akademisi, dan jurnalis.
Training yang diselenggarakan ini melalui Google meeting yang di ikuti oleh 60 orang peserta.
Wakil Ketua II AMSI Pusat Irfan Djunaidi mengatakan dalam sambutannya, pelatihan ini diselenggarakan dengan harapan para peserta dapat mengidentifikasi informasi yang berdasarkan fakta dan yang tidak sesuai fakta. “Saat ini kondisi memang tidak mudah karena banyaknya berita atau informasi yang bercampur (fakta dan bukan fakta) dengan tujuan tertentu,” kata Irfan. Rabu (22/9/2021).
Irvan pun berharap peserta kedepannya dapat membantu tentang pemberitaan hoax. “Karena itu diharapkan peserta dapat terlibat menahan laju sebaran hoaks atau informasi bohong, yang saat ini dampaknya cukup besar, dan merusak sendi-sendi sosial, bahkan mempengaruhi kebijakan,” ujarnya.
Sedangkan Irene Jay Liu, News Lab Lead Google Asia Pacific (APAC) melalui video menyampaikan pentingnya keterlibatan semua pihak melawan mis-informasi. Ia berharap pelatihan ini dapat membantu masyarakat mengidentifikasi informasi tersebut benar berdasarkan fakta atau hanya fiksi.
Peserta mengikuti kegiatan sejak pukul 10.00 s.d 17.00 dengan materi dampak media sosial terhadap pemahaman publik pada informasi, mewaspadai efek makna ganda pada efek visual atau foto berita dan lain-lain. Peserta akan menerima 7 materi terkait literasi berita.
Ketua AMSI Jabar Riana A. Wangsadiredja yang juga CEO JabarNews.com menutup kegiatan Training Literasi Berita (News Literacy) bagi publik, mahasiswa, akademisi, dan jurnalis dengan harapan semoga Ilmu yang diberikan AMSI Jawa Barat melalui Pemateri dapat bermanfaat. Pungkasnya. (Jie/tintajabar.com).
Komentar