oleh

Azka Bocah 6 Tahun Korban Gempa Cianjur 2 hari Didalam Reruntuhan Ditemukan Selamat

TINTAJABAR.COM, CIANJUR – Azka Maulana Malik, seorang bocah berusia empat tahun di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat bertahan tiga hari dua malam di balik reruntuhan rumahnya tanpa makan dan minum.

Azka diselamatkan tim SAR, Rabu (23/11/2022), setelah terkurung di reruntuhan rumah sejak gempa bermagnitudo 5,6 mengguncang Cianjur pada Senin (21/11/2022) siang.

Malang bagi Azka. Sang ibu ditemukan meninggal dunia akibat tertimpa tembok yang roboh sementara neneknya hingga kini belum ditemukan.

Pada Rabu pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB, Tim SAR mulai melakukan pencarian yang difokuskan di empat titik di Kecamatan Cugenang. Di lokasi itu diduga masih banyak korban yang tertimbun oleh bangunan maupun longsor tanah.

Tim SAR gabungan terdiri atas personel Basarnas, TNI, Polri, hingga petugas pemadam kebakaran dan para sukarelawan kebencanaan. Tim pun menyisir kawasan Cugenang, tak terkecuali Kampung Rawa Cina.

Kemudian sejumlah personel Tim SAR itu berkoordinasi dengan warga untuk menunjukkan titik diduga adanya korban yang tertimbun.

Paman Azka, Wahyudin, 29, saat itu menunjukkan kepada personel Tim SAR di mana Azka diduga berada terakhir kalinya sebelum gempa Bumi melanda.

Menurut Wahyudin, Azka berada di kamarnya yang kini bangunannya telah ambruk. “Kan kalau jam-jam segitu, Azka itu biasanya tertidur di kamarnya sendirian,” kata Wahyudin.

Akhirnya para personel dari Tim SAR mencoba membobol tembok kamar yang telah ambruk di rumah Azka.

Yang ditemukan adalah kayu lapis atau tripleks. Akan tetapi, saat itu pula ditemukan ada tanda-tanda kehidupan.

Saat itu, Azka mulai melihat cahaya dan tangan-tangan dari petugas Tim SAR yang berusaha meraihnya.

Dan akhirnya Azka berhasil dikeluarkan dari reruntuhan bangunan dan langsung diserahkan ke pamannya.

Suasana bahagia sekaligus haru pun menyelimuti pada detik-detik penyelamatan Azka sebagai titik harapan warga lainnya. Pasalnya, di desa tersebut bukan hanya Azka yang dinyatakan hilang.

Azka pun dilarikan ke RSUD Cianjur secepat mungkin menggunakan ambulans untuk mendapatkan perawatan medis, ditemani oleh paman beserta bibinya.

Tak lama setelah Azka dilarikan ke rumah sakit, para pejabat yang berkunjung meninjau korban gempa pun tak luput untuk mengunjungi RSUD Cianjur.

Sekitar pukul 12.00 WIB, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa hadir di RSUD, disusul oleh Menko Polhukam Mahfud Md yang hadir sekitar 30 menit setelahnya, sedangkan Kepala BNPB Suharyanto sudah ada di RSUD sejak sekitar pukul 11.00 WIB.

Saat itu, para pejabat tersebut diarahkan oleh Direktur Utama RSUD Cianjur Darmawan Setiabudhi untuk mengunjungi tenda-tenda dan memberi penjelasan terkait kondisi pasien.

Lalu para pejabat itu diarahkan ke Tenda C untuk bertemu Azka dan mendengarkan kisah bocah yang selamat dari bencana merusak tersebut.

Wahyudin sebagai paman Azka kemudian memberi penjelasan terkait kronologi penyelamatan Azka.

Ketua Umum Dharma Pertiwi Hetty Andika Perkasa pun tak bisa menahan air mata seusai mendengarkan kisah Azka.

Hetty langsung berupaya berbincang dengan Azka, tetapi bocah ini tak banyak berbicara karena kondisinya masih lemah.

Hetty mengajak Azka memakan biskuit untuk mendorong asupan makanan baginya. “Mau,” kata Azka saat diminta memakan biskuit oleh Hetty Andika Perkasa.

Saat itu, Azka pun mengeluh sakit di tangannya karena jarum infus. Namun Azka pun bersedia bangun dan digendong oleh Hetty untuk memakan biskuit.

Kabar bahagia penyelamatan Azka itu pun masih diiringi dengan kabar duka. Sebab, ibu kandung Azka sebelumnya memang berhasil ditemukan pada Selasa (22/11/2022), tetapi dalam keadaan meninggal dunia.

Adapun ayah kandung Azka, kini tengah dalam perjalanan dari Bandung ke Cianjur setelah mendengarkan kabar Azka selamat. Di samping itu, nenek Azka pun kini masih dalam upaya pencarian oleh Tim SAR.

Wahyudin menduga nenek Azka masih terperangkap di rumah Azka yang ambruk itu karena di rumah itu ada tiga orang yang tinggal yakni Azka, ibunya, dan neneknya.

Komandan Resimen Pasukan 1 Pelopor Brimob Petugas SAR Iptu Eddy mengatakan di Kampung Rawa Cina itu ada 51 personel SAR dan 10 petugas preventif yang melakukan pencarian korban.

“Dilaporkan satu korban wanita masih tertimbun, sedang dalam proses pencarian menggunakan peralatan dari Damkar,” kata Eddy.

Bagi petugas, ditemukan dan diselamatkannya Azka dalam kondisi hidup menjadi penyemangat untuk menemukan korban-korban lain yang masih dinyatakan hilang.
(Istimewa)

banner 300250banner 300250banner 300250banner 300250

Komentar