TINTAJABAR.COM, GARUT – Hj.Yati Rosyati Damiri adalah Pimpinan Daerah Aisyiyah Garut yang berada di jalan Muhammadiyah No.21 Kabupaten Garut Jawa Barat.

Menurut Hj.Yati Rumah Singgah yang terletak di Kp.Pajagalan Kelurahan Sukamentri itu dialokasikan untuk kegiatan penanggulangan penyakit TBC, dimana program itu termasuk program Aisyiyah, dan alhamdulillah dari Bpk Camat yang di Kecamatan, kemudian dari Kelurahan Sukamentri merespon baik dan kita sama-sama selalu ada kegiatan disana, dimana di kampung itu ternyata banyak sekali yang terkena penyakit TBC, karena itu setiap hari Jumat selalu ada penyuluhan disana dan disana juga ada sedikit ruang baca kemudian ada juga tempat nginap diatas, baru ada 2 bed yang bisa dipakai disana dan disana juga ada terus yang memantau, juga ada kader-kader Aisyiyah yang bergiliran untuk pemeliharaan Rumah Singgah.
Hj.Yati juga mengatakan, ” Bahwa selama ini dana untuk biaya Rumah Singgah didapat dari yang rela menyumbang dan selalu ada saja yang membeei sumbangan, terutama dari Ibu dr Yanti istri dari Bpk Rully dimana Bpk Rully sendiri mitra dari Aisyiyah, Bpk Rully sebagai Ketua Yahintara (Yayasan Arsitek Hijau Nusantara) dan sejak tahun 1215 kami bekerjasama dengan Yahintara ini dan alhamdulillah sudah ada dua buah rumah yang di rehab rumah penderita TBC, dimana penderita tersebut rumahnya tidak layak huni dan alhamdulillah setelah bekerjasama dengan Ahintara, rumah tersebut bisa direhab sehingga layak untuk dihuni.
Rumah Singgah didirikan tahun 2019 dan diresmikan tahun 2020, dengan tujuannya adalah tegaknya agama Islam sehingga terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Tujuannya untuk :
1. Usaha untuk mencapai tujuan tersebut, “Aisyiyah melakukan Dakwah amar makruf nahi munkar dan tajdid di segala bidang kehidupan”.
2. Usaha Aisyiyah diwujudkan dalam program, pelaksananya dalam bentuk amal usaha dan kegiatan.
3. Penentu kebijakan dan penanggungjawab program, amal usaha dan kegiatan adalah Pimpinan Aisyiyah.
Kami dari dulu intens memberikan penyuluhan-penyuluhan, kalau disana sudah berdiri rumah singgah jadi penyuluhan itu ada disana terutama bagi masyarakat- masyarakat terdekat dan karena kemarin memperingati Hari TBC juga mengeliminasi tahun 2030 target bebas TBC, tapi kalau kita berleha-leha mana mungkin target itu tercapai jadi harus sejak dini kita harus lebih intensif untuk tercapainya target itu, dengan segala upaya kami terus lakukan terutama dalam penyuluhan-penyuluhan yang ada di pengajian-pengajian jadi dipengajian itu selalu diselipkan tentang kesehatan, terutama tentang hidup sehat.
(Frisca/tintajabar.com)
Komentar