TINTAJABAR.COM, GARUT – Bertempat di masjid Amaliyah Sanding Garut, yang bertindak menjadi imam dan khatib shalat sunat Idul Fitri 1443 H, Senin, 1 Syawal yang bertepatan dengan tgl 2 Mei 2022 di isi materinya oleh Ustadz. Aep Saepudin, S.Ag.
Dalam thausiyahnya Aep Saepudin yang mengajar di SMKN 1 Garut menjelaskan tentang hikmah shaum Ramadhan yaitu ; Pertama harus mampu menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membawa kita ke jalan yang tidak benar, tidak di ridhoi oleh Allah SWT dan menahan syahwat birahi untuk melakukan perselingkuhan/perzihanan serta menahan syahwat kekuasaan dengan menghalalkan segala cara, sehingga aturan dan perundang-undangan di langgar, seperti yang belum lama ini di wacanakan oleh para elit partai untuk menunda Pemilu 2 tahun atau menambah jabatan presiden menjadi 3 periode, padahal sudah jelas konstitusi telah mengatur bahwa jabatan presiden hanya 2 kali periode. Ungkapnya penuh diplomasi.
Kedua hikmah shaum adalah untuk menumbuhkan rasa kasih sayang kepada anak yatim, fakir miskin, orang tua jompo dan kaum dhuafa yang sangat membutuhkan pertolongan, dimana kita pada saat berpuasa bisa merasakan bagaimana laparnya perut dan dahaganya tenggorokan, tidak makan dan minum mulia terbit fajar sampai terbenam matahari, maka pasca Ramadhan kita harus mampu menumbuhkan rasa kasih sayang dan belas kasihan kepada anak yatim, fakir miskin dan orang tua jompo serta kaum dhuafa. Paparnya penuh harap.
Selanjutnya di katakan Aep Saepudin yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Litbang DPP FAGAR (Forum Aliansi Guru dan Karyawan) Kab. Garut, hikmah berikutnya (3) adalah meningkatkan kedisiplinan, sebagaimana kita senantiasa disiplin dalam pelaksanaan puasa, disiplin waktu sahur dan berbuka, disiplin dalam shalat tarawih, disiplin dalam tadarus Alquran, disiplin dalam bersedekah, dan lainnya, maka pasca idul Fitri kita harus mampu meningkatkan kedisplinan seperti diatas, jangan malah jadi kendor dalam shalat tahajud, tadarus Alquran, Sodaqoh Jariyah dan puasa sunah, seperti puasa 6 hari pada bulan syawal, mari kita niatkan kalau perlu dipaksakan untuk bisa puasa sunat 6 hari pada bulan syawal karena balasannya sama dengan kita berpuasa selama setahun penuh.”. Ujarnya penuh semangat.
Ke Empat di tuturkan Aep Saepudin yang juga sebagai pengurus di DPC HIPWI (Himpunan Insan Penulis dan Wartawan Indonesia) Garut, Hikmah Shaum ke 4 adalah melatih kesabaran, pada saat berpuasa kita senantiasa bersabar untuk tidak makan dan minum sampai magrib, bersabar untuk tidak nge gosip, ghibah, ngerumpi, ngupat dan berkata kasar/jorok, maka pasca Ramadhan kita harus bersabar dalam menghadapi ujian dan cobaan serta bersabar dalam mencari rezeki kalau jualan sepi atau karyawan gajinya berkurang karena pandemi Covid-19 dan lain sebagainya. Cetusnya penuh bijaksana.
Diakhir thausiyahnya Aep Saepudin yang juga di percaya sebagai Wakil Ketua 3 PM GATRA yang sedang mengusung DOB Kab. Garut Utara, Hikmah Shaum ke 5 adalah untuk meraih Predikat Muttaqien yaitu menjadi orang yang bertaqwa, bagaimana kita dalam menjalani kehidupan di dunia ini untuk senantiasa mentaati aturan yang tertuang dalam Alquran dan Hadits, karena sesungguhnya definisi Taqwa adalah melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan dari Allah SWT.”. Pungkasnya dan di akhiri dengan membaca do’a untuk keselamatan bangsa dan negara Indonesia. (Frisca/Red)
Komentar