Cacar Monyet Masuk Indonesia, Ketahui dan Waspadai Bahaya Cacar Monyet bagi Manusi
Penulis oleh : Kayla Salsabila, Siswi Kelas XI SMAN 3 Garut
TINTAJABAR.COM, GARUT – Indonesia kembali digemparkan dengan masalah kesehatan global. Baru-baru ini telah diketahui bahwa penyakit cacar monyet (monkeypox) berhasil masuk ke Indonesia. Menurut penuturan juru bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, kasus pertama cacar monyet yang terjadi di Indonesia dibawa oleh seorang pria asal Jakarta berusia 27 tahun yang memiliki riwayat perjalanan luar negeri. Sebelum didiagnosis terkena cacar monyet pada tanggal 19 Agustus 2022, pasien mengalami sejumlah gejala penyerta meliputi demam, pembesaran kelenjar, namun bukan termasuk gejala dalam kategori yang cukup berat.
Berbeda dengan covid-19, gejala penyerta cacar monyet meliputi :
1). Demam dengan suhu tubuh di atas 38,5° C;
2). Sakit kepala;
3). Pembesaran kelenjar getah bening;
4). Nyeri otot;
5). Mengalamy asthenia;
6). Ruam-ruam pada kulit.
Cacar monyet merupakan salah satu jenis dari penyakit infeksi zoonosis yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Dilansir dari World Health Organization, cacar monyet merupakan penyakit menular yang kembali muncul di wilayah-wilayah yang sebelumnya belum pernah terdeteksi terkena cacar monyet, pada awalnya penyakit cacar monyet ini diketahui sejaki penemuan virus monkeypox dan diidentifikasi sebagai salah satu penyakit yang menyerang manusia yang terjadi secara alami.
Kasus pertama cacar monyet terjadi di wilayah Republik Demoktarik Kongo pada tahun 1970. Tidak lama sejak itu, dilaporkan bahwa penyakit cacar monyet berhasil menginfeksi negara-negara di kawasan Afrika Barat dan Afrika Tengah. Meski sudah lama tidak terdengar, nyatanya penyakit cacar monyet kembali berhasil menginfeksi negara-negara di wilayah Eropa, Amerika dan Samudera Pasifik sejak pelaporan pertama pada tanggal 13 Mei 2022.
Apakah cacar monyet berbahaya bagi manusia..?
Dilansir dari Kementrian Kesehatan Indonesia, pada umumnya cacar monyet akan sembuh dalam waktu minggu saja. Namun, meskipun begitu, terdapat risiko gejala serius hingga kematian yang tinggi akibat infeksi cacar monyet, diantaranya adalah newborn, anak-anak serta orang yang memiliki gangguan imun. Oleh sebab itu, tidak ada salahnya untuk lebih berhati-hati dalam kegiatan sehari-hari agar tidak tertular penyakit cacar monyet.
Di masa lalu kasus-kasus cacar monyet dilaporkan menyerang hewan terutama jenis primata saja. Akan tetapi dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, pada tahun 2003 di Amerika Serikat, telah dilaporkan kasus infeksi cacar monyet menular akibat virus dari hewan peliharaan pada manusia atau antar hewan peliharaan. Lantas bagaimana cacar monyet dapat menular pada manusia? Dilansir dari Kompas, cacar monyet dapat menginfeksi dan menular antar manusia dengan lima cara yang berbeda, meliputi:
1. Kontak dekat dengan si penderita cacar monyet seperti terkena cipratan droplet dari penderita.
2. Secara sengaja atau tidak sengaja menyentuh luka infeksi, koreng, nanah dan lain sebagainya akibat cacar monyet pada penderita.
3. Menyentuh barang-barang yang telah terkontaminasi.
4. Penularan melalui plasenta dari ibu hamil pada bayinya.
5. Kontak langsung dengan penderita saat melakukan persalinan.
Cacar monyet dapat menginfeksi manusia serta hewan, sebagai upaya pencegahan, handaknya kita lebih awas dan waspada terhadap risiko penularan cacar monyet dan mengetahui lebih lanjut mengenai apa-apa-apa yang dapat meningkatkan risiko penularan. Diharapkan dengan mengetahui informasi-informasi tersebut, semua orang dapat terhindar dari infeksi cacar monyet.
Garut, 23 Agustus 2022
(AS/Fris/TJc)
Komentar