TINTAJABAR.COM, GARUT – Salahsatu program yang belum ter-realisasikan adalah Pembangunan Pengairan Embung, dari Sabodam kemudian dimasukan ke Hidran lalu di tampung di Embung, kemudian dibuatkan saluran pipanisasi air sekitar 1 km dan seterusnya disalurkan ke pesawahan/perkebunan di daerah parakantelu dan sungai Cimanuk, dimana sebagian warga masyarakat Desa Cibunar sangat membutuhkan air tersebut untuk pesawahan dan perkebunan agar bisa bercocok tanam pagi, jagung dan tanaman lainnya sehingga menghasilkan panen setahun 3 kali. Demikian disampaikan Suparman Kades Cibunar di Ruang Kerjanya, Jum’at, 26 Agustus 2022.
Selanjutnya di jelaskan Suparman bahwa program tersebut sudah dibuatkan proposalnya ke Dinas/instansi terkait, Bupati dan anggota DPRD Garut juga DPRD Provinsi Jawa Barat dengan plafon anggaran Rp. 1,5 M. Ujarnya.
Tapi sampai sekarang belum berhasil, untuk itu kami meminta agar para pengambil kebijakan yang ada di Pemkab. Garut dan Provinsi Jawa Barat untuk segera mengabulkan proposal pembangunan Embung tersebut karena ini akan menjadi kebutuhan bagi warga masyarakat untuk bisa bercocok tanam pagi, jagung dan tanaman lainnya yang bisa menghasilkan uang dan meningkatkan kesejahteraan, kalau rakyatnya sejahtera maka IPM Garut akan meningkat. Ucapnya penuh diplomasi.
“Perlu di ketahui di Desa Cibunar bahwa sebagian lahan tanahnya merupakan tadah hujan, ketika musim kemarau tiba sering terjadi kekeringan dan terpaksa warga melakukan MCK (Mandi, Cuci dan Kakus) nya di sungai Cimanuk, kalau ini terus dibiarkan akan menjadi sangat rawan akan timbulnya bibit-bibit penyakit kulit, DBD dan penyakit lainnya. Paparnya Kades Cibunar penuh harap.
(AS/TJc).
Komentar