Do’a Bagi Kapolri untuk Melakukan Reformasi di Tubuh Polri
Penulis oleh : Jacob Ereste
TINTAJABAR.COM, BANTEN – Patut diakui dan mendapat apresiasi yang bagus berkat peran aktif media sosial “Drama Dari Duren Tiga” bisa semakin terang terungkap. Peran media sosial ini tentunya bukan semata dilakukan jurnalis saja, tapi juga sumbangan pemikiran dan pendapat yang bagus dari warga masyarakat, tidak cuma dari mereka yang terbilang pengamat atau Pemerhati khusus masalah kriminal maupun sosial kemasyarakatan. Sebab peran banyak pihak yang cuma ikut mempertanyakan saja, masalah kasus per kasus atau dari episode-episode tertentu dalam rangkaian kejadian yang saling terkait antara yang satu dengan bagian lainnya, cukup penting dan besar pula peranannya.
Begitulah kontrol sosial dari warga masyarakat yang mendambakan tegaknya kebenaran demi keadilan. Setidaknya, bagi keluarga korban, bisalah sedikit terhibur dari kesedihan seperti yang dirasakan juga oleh banyak orang.
Karena itu perlu juga diapresiasi tekad Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo yang serius melakukan bersih-bersih ditubuh Polri, hingga geliatnya tampak dan terasa di berbagai tingkatan dan daerah didalam struktur Polri dengan beragam aktivitas dan kegiatan yang semakin nyata diwujudkan dalam tugas pokoknya memelihara keamanan, menegakkan hukum dan memberikan perlindungan, oengayinan serta pelayanan bagi masyarakat.
Di Jawa Timur misalnya ada Kapolres yang langsung siap dan bersiaga untuk mengamankan gejolak dari rencana kenaikan harga BBM. Di Tangerang, Banten pun ada dari jajaran Kapolres yang menunaikan tugasnya melintas batas hingga ke Aceh untuk ikut memudahkan ladang ganja yang dianggap bagian dari obat terkarang. Bahkan, Kapolres Bandara Soekarno Hatta sudah mendapat tindakan tegas akibat yang bersangkutan terkait kasus penyalahgunaan narkoba. Menurut Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, Kapolres yang dipecat ini sudah sesuai dengan komitmen Kapolri, Drs. Jendral Lustyo Sigit Prabowo untuk berbenah memerangi narkoba dan perjudian di Indonesia.
Hasil sidang Kode Etik pada 30 Agustus 2022 di Mabes Polri itu juga memutuskan dua anggotanya juga dikenajan sanksi PTDH (Pemberhentian Tidak Dengan Hormat). Anggota lainnya dikenakan sanksi demosi, diantaranya seorang demosi lima tahun, dan tujuh orang dikenakan sanksi demosi dua tahun.
Setidaknya dalam pemantau selama bulan Agustus 2022 — ketika institusi Polri tengah menjadi sorotan publik akibat dampak dari kasus ‘Drama Dari Duren Tiga”, aktivitas maupun fungsi dan peran Polri di daerah jadi makin terasa geliatnya.
Kecuali itu, upaya Polri sungguh serius untuk berbenah tampak dari penempatan sejumlah personil Polri yang diikuti oleh kenaikan pangkat diantara Perwira tersebut seperti tertera dalam Surat Telegram Kapolri No : 637/VIII/KEP/ 2022 adalah Komjen Timsi Tohir ditugaskan di Kemendagri, Irjen Didik Agung Widjabarko bertugas di KPK, Brigjen Rahmat Hidayat bertugas di BIN, Brigjen Gapuh Setiyono di Divpropam Polri, Brigjen Agus Rohmat di BNN, Brigjen Awang Joko Rumitro di BNN, Brigjen Eko Widianto di BNN, Brigjen Dokter Farid Amansyah di BNN dan Brigjen Umar Surya Fana di BIN.
Minimal atas dasar tindakan dan penempatan sejumlah personil Polri itu, warga masyarakat makin percaya adanya tekad yang baik dan tulus dari Kapolri untuk melakukan bersih-bersih, pembenahan kalau pun belum sepenuhnya melakukan reformasi di tubuh Polri, namun ke depan bisalah diharap masalah mafia narkoba, jaringan perjudian serta sejumlah bentuk pungutan liar di jalan raya seperti sudah terkesan menjadi budaya itu dapat dihapuskan sama sekali, bukan hanya dalam prakteknya, tapi juga dari image negatif yang terlanjur berkerak dalam benak masyarakat.
Agaknya, pilihan sikap yang tegas Jendral Listyo Sigit Prabowo ini, kelak bukan hanya akan menjadi sampul yang indah di masa pensiun bersama anak dan cucu, tapi pasti akan menjadi kenangan manis yang tak terlupakan sebagai anti kelimak dalam “Drama Sari Duren Tiga” yang membuat sock dan kecewa serta kesedihan yang berkepanjangan. Setidaknya, pada bulan Perayaan Kemerdekaan bangsa Indonesia, terasa jadi penuh dengan duka yang terluka.
Kiranya pun tak berlebih, bila do’a bagi Kapolri perlu dilanjutkan untuk tegar dan teguh melakukan reformasi menyeluruh di tubuh Polri. Sebab hanya dengan begitu mungkin sejarah peradaban baru bisa segera dimulai.
Dan boleh jadi kegembiraan warga masyarakat menyambut tekad Kapolri melakukan reformasi tidak cuma dapat mengembalikan rasa hormat dan simpati terhadap Polri, tapi juga bisa sejenak melupakan harga minyak goreng, cabe merah dan bawang serta BBM seperti yang menjadi kerisauan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan.
Banten, 1 September 2022
(Frisca/tintajabar.com)
Komentar